Tampilkan postingan dengan label NASIONAL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label NASIONAL. Tampilkan semua postingan
Jokowi: Kelola Negara Tak Mudah, Jangan Diberi ke yang Belum Pengalaman

Jokowi: Kelola Negara Tak Mudah, Jangan Diberi ke yang Belum Pengalaman

Jokowi: Kelola Negara Tak Mudah, Jangan Diberi ke yang Belum Pengalaman

KOKOPNEWS.ID - Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo (Jokowi) hadiri deklarasi Alumni Jawa Barat (Jabar) Ngahiji. Dalam orasinya, Jokowi bicara soal pengalaman memimpin suatu daerah hingga negara.

Deklarasi dukungan Jabar Ngahiji itu berlangsung di Monumen Perjuangan, Kota bandung, Jawa Barat, Minggu (10/3/20198). Jabar Ngahiji merupakan kumpulan para alumni perguruan tinggi, SMA/SMK se-Jawa Barat yang siap mendeklarasikan dukungan kepada capres dan cawapres nomor urut 01.

Dalam sambutannya, Jokowi berbicara mengenai sulitnya mengurus Indonesia yang merupakan negara besar dengan jumlah penduduk sekitar 269 juta yang tersebar di 34 provinsi dan 17.000 pulau.

"Kita sadar mengelola negara sebesar Indonesia tidak mudah, tidak gampang," kata Jokowi.

"Jadi perlu saya ingatkan, dengan negara sebesar yang 260 juta penduduknya mengelola tidak mudah. Jadi jangan diberikan ke yang belum berpengalaman. Hati-hati, hati-hati, 269 juta itu adalah tanggung jawab kita semua, kalau diberikan ke yang belum pengalaman bagaimana jadinya," tambah Jokowi.

Sebelum menyampaikan kata sambutan, Jokowi pun mendengarkan deklarasi dari perwakilan Alumni Jabar Ngahiji.

"Kami rakyat Jabar ngahiji, alumi perguruan tinggi, relawan, komunitas jabar, meneguhkan tekad untuk memenangkan Jomin dalam pilpres 2019. Kami bertelad akan memerangi hoax, fitnah, dan upaya mengjancurkan kokoh bentengnya pancasila," kata perwakilan alumni Jabar Ngahiji. [detik]
Selengkapnya
Jaringan Perempuan NU Siap Bentengi Kiai Ma'ruf Amin dari Kampanye Negatif

Jaringan Perempuan NU Siap Bentengi Kiai Ma'ruf Amin dari Kampanye Negatif

Jaringan Perempuan NU Siap Bentengi Kiai Ma'ruf Amin dari Kampanye Negatif

KOKOPNEWS.ID - Jaringan Perempuan NU (JPN) Kabupaten Semarang, Jateng, mendeklarasikan dukungan untuk Jokowi-Amin. Dengan alasan kewajiban mengikuti perintah kiai, mereka siap menjadi benteng atas semua serangan kampanye negatif yang dialamatkan ke Ma'ruf Amin.

"Kami menggalang dukungan kepada pasangan Jokowi-Amin karena ini sebagai kewajiban mengikuti perintah kiai, yakni Pak Ma'ruf Amin," jelas Umi Sofia kepada detikcom.

Di Kabupaten Semarang, Deklarasi JPN kepada Jokowi-Amin dilaksanakan di Gedung Pemuda, Ambarawa, Minggu (10/11/2019). JPN merupakan gabungan dari Fatayat, Muslimat dan IPPNU.

"Saat ini ada 81 perwakilan ranting yang hadir, seluruh anggota kami ada 1.500 orang. Kami menargetkan 90% suara kami diberikan kepada Jokowi-Amin," jelas Umi.

Menurut Umi Sofia, seluruh anggota JPN merupakan benteng yang mampu mementahkan semua isu negatif yang dialamatkan kepada Jokowi-Amin. 

"Kalau ada yang bilang Pak Amin sudah tua sehingga tidak bisa memimpin Indonesia bersama Pak Jokowi, nah itu tugas kami untuk meluruskan. Beliau walau sepuh masih mempunyai energi untuk mengabdi kepada bangsa," tandas Umi.

Umi Sofia menegaskan, JPN berupaya menjadi garda terdepan membela Jokowi-Amin. "Kami berupaya menangkal bullying kepada Jokowi-Amin. Tidak perlu kami menyerang balik tim sebelah, karena itu bukan cara kami. Kami akan selalu terdepan membela Jokowi-Amin untuk selalu membela kiai," lanjutnya. [detik]
Selengkapnya
Jokowi: Saya Pertaruhkan Jabatan dan Reputasi untuk Bangsa ini

Jokowi: Saya Pertaruhkan Jabatan dan Reputasi untuk Bangsa ini

Jokowi: Saya Pertaruhkan Jabatan dan Reputasi untuk Bangsa ini

KOKOPNEWS.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi)mengatakan, selama menjadi Presiden RI, dia telah melakukan banyak terobosan, termasuk mengambil alih aset yang dikelola oleh asing. Dia menegaskan siap mempertaruhkan jabatan dan reputasinya untuk kebaikan Indonesia. 

Hal itu disampaikan Jokowi saat deklarasi 'Alumni SMA Jakarta BerSATU' di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (10/2/2019). Awalnya Jokowi mengatakan pemerintah telah mengambil alih beberapa aset tambang yang dikelola oleh asing, di antaranya Blok Mahakam dan Blok Rokan. 

Baca juga : Jaringan Alumni Mesir Indonesia Deklarasi Dukung Jokowi-Ma'ruf

"Dipikir mengambil alih barang seperti itu mudah? Dipikir mengambil alih aset besar seperti itu gampang? Kalau mudah dan gampang dari dulu sudah diambil alih," kata Jokowi.

Ribuan alumni SMA Jakarta yang memenuhi gedung Istora bergemuruh mendengar apa yang disampaikan Jokowi. Jokowi pun mengatakan siap mempertaruhkan jabatan dan reputasinya untuk kebaikan Indonesia.

Baca juga : Khofifah Ajak Kiai-Santri Solo Bersyukur Dukung Jokowi

"Saya pertaruhkan seluruh jabatan saya, reputasi saya untuk kebaikan negara ini, kebaikan bangsa ini, kebaikan bangsa kita," kata Jokowi.

Dia juga menegaskan tidak memiliki beban masa lalu sehingga tugasnya menjadi presiden tidak terkekang.

"Saya tidak memiliki beban masa lalu. Tidak apa-apa anak saya jual martabak, anak saya jual pisang nugget goreng," tegas Jokowi disambut tepuk tangan. [Detik]
Selengkapnya
Survei Celebes Research: Jokowi-Ma'ruf 56,1% vs Prabowo-Sandi 31,7%

Survei Celebes Research: Jokowi-Ma'ruf 56,1% vs Prabowo-Sandi 31,7%

Survei Celebes Research: Jokowi-Ma'ruf 56,1% vs Prabowo-Sandi 31,7%

KOKOPNE-WS.ID - Celebes Research Center (CRC) merilis survei elektabilitas dari kedua pasangan calon presiden jelang Pilpres 2019. Hasilnya pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin lebih unggul dari pada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Elektabilitas calon presiden kalau pertanyaan spontan kalau pemilihan berlangsung hari ini, kalau Pak Jokowi 56,1%, Pak Prabowo 31,7%. Tidak tahu atau tidak menjawab 12,2%," kata Direktur Eksekutif Celebes Research Center, Herman Heizer di restauran Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/2/2019).

Survei dilakukan dalam rentang waktu 23-31 Januari 2019 terhadap 1.200 responden dengan metode penarikan sampel multistage random sampling. Margin of error sruvei sebesar +/- 2,83% dengan tingkat kepercayaan 95,0%. Sampel berasal dari 34 Provinsi di Indonesia yang terdistribusi secara proporsional. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara tatap muka langsung (face to face) dengan menggunakan kuesioner oleh pewawancara yang sudah terlatih. Quality control survei sebesar 20%.

Meski demikian, tren elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di survei CRC tercatat turun, meski sedikit. Tren elektabilitas Prabowo-Sandi tercatat naik.

Pada September 2018, CRC mencatat elektabilitas Jokowi-Ma'ruf mencapai 56,2%, turun 0,1% menjadi 56,1% di Januari 2019. Sedangkan elektabilitas Prabowo-Sandi pada September 2018 berada di angka 31,3% dan naik 0,4% menjadi 31,7% di periode Januari 2019.

Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo, Anggawira dari kubu Prabowo-Sandi, Direktur Penggalangan Pemilih Muda Tim Jokowi Bahlil Lahadalia, Rektor Universitas Al Azhar Asep Saifuddin dan Pengamat Politik dari UIN Adi Prayitno hadir dalam rilis survei itu. [Detik]
Selengkapnya
Jaringan Alumni Mesir Indonesia Deklarasi Dukung Jokowi-Ma'ruf

Jaringan Alumni Mesir Indonesia Deklarasi Dukung Jokowi-Ma'ruf

Jaringan Alumni Mesir Indonesia Deklarasi Dukung Jokowi-Ma'ruf

KOKOPNEWS.ID - Jaringan Alumni Mesir Indonesia (JAMI) memberikan dukungan kepada calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019. 

Ketua JAMI, Aas Subarkah mengatakan, dalam pembacaan deklarasinya, dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf sebagai bentuk kesadaran akan tanggung jawab dan amanat untuk membangun masa depan bangsa.

“Jaringan Alumni Mahasiswa Mesir Indonesia sebagai tokoh masyarakat, birokrat, pemangku pendidikan di pesantren dan intelektual muda di berbagai wilayah merasa harus mempersiapkan diri sejak dini untuk mengantisipasi perubahan dan tantangan zaman yang dinamis," kata Aas, Sabtu (9/2/2019).

"Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dengan rasa tulus ikhlas, kami JAMI menyatakan dukungan kepada Bapak Ir H Joko Widodo dan Bapak KH Ma'ruf Amin sebagai Capres dan Cawapres RI pada Pemilu 2019," imbuhnya.

Nantinya, JAMI juga turut berkomitmen menjaga dan menyebarkan prinsip Islam wasatiyah dalam kehidupan beragama, berbangsa dan benegara.
"Berkomitmen berperan aktif dalam membangun dan mencerdaskan bangsa di tegaknya Indonesia jaya," kata Aas.

Merespons hal itu, Cawapres Ma’ruf Amin mengaku bersyukur jika pihaknya mendapatkan dukungan dari JAMI. Sebab, kata Ma’ruf, JAMI memiliki potensi besar untuk membantu memenangkan capres-cawapres nomor urut 01 dapat memenangkan kontestasi Pilpres 2019.

“Karena dengan deklrasi ini saya makin yakin pasangan 01 Jokowi-Ma'ruf Amin akan semakin punya harapan besar untuk memenangkan di Pilpres yang akan datang dengan memenangkan dengan meyakinkan,” ujar Ma’ruf.

Turut hadir juga dalam deklarasi ini, Cawapres Ma'ruf Amin, Alwi Shihab, Rhenald Kasali, dan TGB M Zainul Majdi. Kemudian, para alumni Mesir yang tergabung dalam JAMI. [Okezone]
Selengkapnya
TKN Yakin UAS Sowan Habib Luthfi-Mbah Moen Demi Hapus Citra Pro-Prabowo

TKN Yakin UAS Sowan Habib Luthfi-Mbah Moen Demi Hapus Citra Pro-Prabowo

TKN Yakin UAS Sowan Habib Luthfi-Mbah Moen Demi Hapus Citra Pro-Prabowo

KOKOPNEES.ID - Ustaz Abdul Somad (UAS) sowan Habib Luthfi bin Yahya, KH Maimun Zubair hingga bertemu Gus Sholah. Sekjen PPP Arsul Sani menyebut silaturahmi UAS ke para kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU) bisa ditafsirkan macam-macam, dari segi agama hingga politik.

"Silaturahminya UAS kepada kiai-kiai sepuh NU memang bisa dimaknai atau ditafsiri dari banyak sisi. Mulai dari sisi agama dan kultural sampai dengan sisi politis," kata Arsul kepada wartawan.

Baca juga : Sowan ke Mbah Moen, Ustad Abdul Somad: Belajar Ilmu Tawadhu dari Beliau

Arsul lantas memerinci analisis segi agama dan kultural dari kunjungan UAS ke Habib Luthfi Bin Yahya hingga Mbah Moen. Menurutnya, UAS ingin memberi pesan kepada para ustaz muda tentang tradisi menghadap ulama senior.

Untuk diketahui, Ustaz Abdul Somad berbaiat tarekat ke Habib Luthfi dan belajar ilmu tawaduk ke Mbah Moen dalam kunjungannya ke Jawa Tengah.

"Dari sisi agama, UAS ingin menyampaikan pesan kepada beberapa ustaz muda yang 'di-ulama-kan' oleh segmen tertentu bahwa menghidupkan tradisi datang kepada ulama senior seperti zaman dulu itu perlu dilakukan kembali," ulas Arsul. 

Baca juga : Sambangi Habib Luthfi, Ustaz Abdul Somad Diajak Kokohkan Dakwah Lewat NU

"Dari sisi kultural, UAS ingin menyampaikan bahwa dirinya tidak meninggalkan NU dan tradisi-tradisinya. Kan sempet UAS ditolak di daerah-daerah tertentu yang merupakan kantong NU. Nah, dengan silaturahmi ini singkatnya UAS juga hendak menyampaikan dirinya juga bagian dari keluarga besar Nahdliyin," tutur Arsul.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin itu lanjut menganalisis sisi politik dari sowannya UAS ke Habib Luthfi hingga Mbah Moen. Menurut Arsul, UAS juga ingin mengirim pesan kepada para pendukung Prabowo tentang asosiasi politiknya.

"Dari sisi politis, sebenarnya UAS juga hendak mengirim pesan bahwa sosok dirinya yang diasosiasikan sebagai pendukung Prabowo itu tidak benar sebagaimana meme yang diedar-edarkan di mana gambarnya ada dalam barisan mereka yang dukung paslon 02. Kami meyakini bahwa UAS melihat realitas bahwa mayoritas umat Islam dan ulamanya sesungguhnya lebih memilih kepada Jokowi," sebut Arsul [detik]

Baca juga : Pendukung Kecewa Prabowo Tidak Shalat
Selengkapnya
Khofifah Ajak Kiai-Santri Solo Bersyukur Dukung Jokowi

Khofifah Ajak Kiai-Santri Solo Bersyukur Dukung Jokowi

Khofifah Ajak Kiai-Santri Solo Bersyukur Dukung Jokowi

KOKOPNEWS.ID - Jaringan Kiai-Santri Nasional (JKSN) Solo Raya mendeklarasikan dukungan untuk paslon 01, Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin. Ketua Dewan Pengarah JKSN Khofifah Indar Parawansa hadir dalam deklarasi itu.

Sekitar seribu peserta hadir dalam acara yang diselenggarakan di Sritex Arena, Solo, Sabtu (9/2/2019). Selain Khofifah, ibunda Jokowi, Sujiatmi Notomiharjo juga mengikuti deklarasi.

Dalam sambutannya, Khofifah mengajak para peserta bersyukur dengan kondisi negara saat ini. Salah satunya karena banyaknya kawasan pertambangan yang kembali dikuasai Indonesia di era Jokowi, antara lain Blok Rokan, Blok Mahakam dan Freeport.

"Kalau dulu ini dikuasai asing, selalu di sebut lah katanya Pak Jokowi anti asing, pernah dengar? Ternyata faktanya sebaliknya. yang tadinya dikuasai asing, oleh Pak Jokowi dikembalikan ke pangkuan ibu pertiwi, Alhamdulillah," katanya.

"Saya yakin yang ada di ruangan ini adalah hamba-hamba Allah yang pandai mensyukuri nikmat Allah supaya Allah menambahkan kenikmatan yang lebih besar," imbuh Gubernur Jawa Timur terpilih itu.

Dia juga menyebutkan hasil kerja Jokowi yang menurutnya patut disyukuri, yakni jalan tol. Khofifah mengaku telah menjajal sendiri jalan tol dari Surabaya ke Semarang.

"Saya kemarin jajal sendiri tol dari Surabaya ke Solo, ternyata bisa tak sampai dua jam. Saya sampai ke Semarang ternyata 2,5 jam. Sampaikan kepada mereka yang kurang bisa mensyukuri atas nikmat Allah," katanya.

Setelah mendeklarasikan dukungan, para peserta secara bersama-sama menyanyikan lagu Jokowi Wae sambil mengibarkan bendera merah putih. Selain itu, panitia juga mengukuhkan kepengurusan JKSN Solo Raya dalam acara itu.

Ketua panitia sekaligus Sekretaris JKSN, Muhammad Andika, mengatakan JKSN tidak hanya dibentuk untuk kepentingan Pilpres. Namun JKSN akan terus bergerak mengawal pembangunan negara.

"Yang jelas ini jaringan bukan untuk kepentingan Pilpres saja, tapi untuk membangun konsolidasi umat ahlussunah wal jamaah untuk menyikapi problematika bangsa," pungkasnya. [detik]
Selengkapnya
Ribuan Kiai dan Santri di Solo Raya Deklarasi Pemenangan Jokowi-Ma'ruf

Ribuan Kiai dan Santri di Solo Raya Deklarasi Pemenangan Jokowi-Ma'ruf

Ribuan Kiai dan Santri di Solo Raya Deklarasi Pemenangan Jokowi-Ma'ruf

KOKOPNEWS.ID - Ribuan kiai dan santri yang tergabung dalam Jaringan Kiai-Santri Nasional (JKSN) Solo Raya mendeklarasikan pemenangan pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin di GOR Sritex Arena Solo, Sabtu (9/2/2019).

Deklarasi tersebut dihadiri oleh pendiri JKSN Khofifah Indar Parawansa yang juga Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) dan ibunda Jokowi, Sudjiatmi Notomiharjo. Selain itu, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma’ruf Solo Her Suprabu, Ketua Tanfidziyah PCNU Solo, Muhammad Mashuri, dan sejumlah tokoh agama.

Ketua Pelaksana Deklarasi JKSN Solo Raya Muhammad Andika mengatakan, acara deklarasi di Solo dihadiri lebih dari 4.000 orang baik dari kiai, santri dari puluhan pondok pesantren (ponpes). “Sebanyak 4.000 orang kiai dan santri ini datang dari tujuh kabupaten dan kota se-Keresidenan Surakarta,” kata Muhammad Andika yang juga Sekretaris JKSN Solo Raya.

Menurut dia, acara deklarasi tersebut menunjukan komitmen JKSN sebagai pendukung dan pencinta pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin. “Kami berikrar bersama-sama ke depan membangun jaringan se-Solo Raya untuk memenangkan pasangan pak Jokowi-Ma’ruf,” kata Andika.

Andika mengatakan, JKSN tersebut tidak hanya untuk kepentingan Pilpres 2019, tetapi juga untuk membangun konsolidasi umat Islam untuk menyikapi berbagai masalah bangsa, dan negara.

“Artinya, kami tidak hanya mempunyai hajat di dalam Pilpres, tetapi proses berikutnya juga untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Komitmen kami cinta Jokowi-Ma’ruf,” kata Andika. [inews]
Selengkapnya
Tersakiti Puisi Fadli Zon, 2.000 Santri di Kudus Gelar Aksi Bela Kiai

Tersakiti Puisi Fadli Zon, 2.000 Santri di Kudus Gelar Aksi Bela Kiai

Tersakiti Puisi Fadli Zon, 2.000 Santri di Kudus Gelar Aksi Bela Kiai

KOKOPNEWS.ID -  Ribuan santri yang tergabung dalam Aliansi Santri Bela Kiai (ASBAK) akan menggelar aksi di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Jumat (8/2/2019). Aksi ini merupakan buntut dari puisi politisi asal Gerindra, Fadli Zon berjudul ’Doa yang Tertukar’.

Koodinator Aksi M. Sa’roni mengatakan, rencananya pada Jumat siang ini ribuan santri akan menggelar aksi di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus. Sebanyak 2000 santri itu berasal dari pondok pesantren se-Kudus yang akan mengikuti aksi tersebut.

Baca juga : Remaja Tuntut Fadli Zon Minta Maaf Sebelum Ada Reaksi Lebih Besar dari Santri Mbah Moen

“Rencananya doa bersama nanti siang jam setengah dua di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus,” katanya saat dihubungi MuriaNewsCom, Jumat (8/2/2019).

Ia mengatakan, kiai adalah keistimewaan bagi para santri dan warga. Praktis kehormatan beliau wajib kami jaga. Karena itu, ia merasa perlu turun ke jalan dengan menggelar aksi berupa doa bersama atas penghinaan yang dilakukan Fadli Zon.

Baca juga : Samawi Tuntut Fadli Zon Minta Maaf Secara Terbuka ke Mbah Moen

”Hanyalah kepongahan yang mendorong dia untuk berani menghina kiai dalam bahasa bersayap seperti puisi. Karena itu, kami beritikad baik, menyalurkan pendapat dan menerapkan prinsip  Islam unttuk saling tabayun,” lanjutnya.

Sa’roni juga meminta, semua orang baik politisi ataupun warga menghentikan sikap ataupun perbuatan yang menghina kiai. Apalagi penghinaan itu dilakukan hanya karena berbeda pandangan politik.

Baca juga : Fadli Zon Bikin Puisi Doa yang Ditukar, Politikus Diminta Jangan Kurang Ajar kepada Ulama

“Hentikan sikap atau perbuatan yang tidak menghormati kiai hanya gara-gara beda pandangan politik,” tegasnya.

Sementara itu, dari pantauan di sekitar alun-alun hingga kini masih lengang. Arus lalu lintas terlihat masih lancar. Baik petugas kepolisian ataupun Satpol PP juga belum melakukan penjagaan dalam bentuk apapun.

Seperti diketahui, Fadli Zon yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI membuat gaduh setelah mengunggah puisi berjudul Doa Yang Tertukar. Puisi tersebut dibuat setelah KH Maemoen Zubair salah menyebut nama Joko Widodo saat berdoa kala menyambanginya.

Baca juga : TGB : Mbah Moen Guru Kita, Beliau yang Paling Tahu Maksud Doanya, Jangan Jadikan Amunisi untuk Memecah Belah

Dalam puisi tersebut, di bait pertama, ia menuliskan ”Doa sakral, seenaknya kau begal, disulam tambal, tak punya moral, agama diobral,” Kemudian di bait kedua, Fadli Zon menuliskan kata ‘kau’ dalam puisi Doa yang Ditukar.

“Doa sakral, kenapa kau tukar, direvisi sang bandar, dibisiki kacung makelar, skenario berantakan bubar, pertunjukan dagelan vulgar,” lanjut Fadli.

Nah, kata inilah yang memantik beragam komentar dan membuat banyak santri tersakiti. Meski tak menunjukkan nama mbah Maemoen, namun hal itu tersirat merendahkan kiai khos tersebut. Sontak hal itu membuat banyak kalangan berang. [Murianews]

Baca juga : Pendukung Kecewa Prabowo Tidak Shalatnya
Selengkapnya
TKN Jokowi: KPU Harus Tegas soal Aturan Konsultan Asing di Timses

TKN Jokowi: KPU Harus Tegas soal Aturan Konsultan Asing di Timses

TKN Jokowi: KPU Harus Tegas soal Aturan Konsultan Asing di Timses

KOKOPNEWS.ID - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk tegas soal konsultan asing yang menjadi tim sukses pasangan calon Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum hanya warga Indonesia yang bisa masuk ke dalam tim sukses.

Baca juga : TKN Jokowi: Banyak Jejak Digital Prabowo Pakai Konsultan Asing

"Kalau bisa KPU tegas ketika ngomong gitu. Tegas, terapkan peraturannya kalau benar," kata juru bicara TKN, Arya Sinulingga kepada Okezone, Kamis (7/2/2019).

Isu konsultan asing ramai setelah Joko Widodo menuding ada timses yang menggunakan jasa konsultan asing.

Baca juga : Pendukung Kecewa Prabowo Tidak Shalat

Meski Jokowi tidak menyebut nama, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga menuding balik TKN Jokowi-Maruf yang menggunakan konsultan asing.

Namun Arya menekankan pihaknya tidak masalah dengan aturan KPU soal konsultan asing. Pasalnya dalam struktur TKN Jokowi tidak ada orang asing.

"Kalau kita sih enggak ada masalah ya," ujar Arya. [Okezone]
Selengkapnya
Tim Jokowi: Ocehan Bocor dari Prabowo Ibarat Barang Bekas

Tim Jokowi: Ocehan Bocor dari Prabowo Ibarat Barang Bekas

Tim Jokowi: Ocehan Bocor dari Prabowo Ibarat Barang Bekas

KOKOPNEWS.ID - Capres Prabowo Subianto memperkirakan sekitar 25% anggaran negara 'bocor'. Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional(TKN) Abdul Kadir Karding menilai ucapan Prabowo itu seperti ocehan politik bukan pidato politik.

"Ucapan Prabowo soal kebocoran anggaran Prabowo bagi saya lebih pantas disebut sebagai ocehan politik ketimbang pidato politik," kata Karding kepada wartawan, Jumat (8/2/2019).

Baca juga : Ketegasan Jokowi Buat Kubu Prabowo Panik

Menurut dia, ucapan Prabowo itu juga pernah disampaikan pada Pilpres 2014 lalu. Namun Prabowo tidak mengungkap bukti-bukti dan tidak melaporkan kebocoran anggaran pada penegak hukum. Diketahui, Prabowo pernah mencalonkan Capres berpasangan Cawapres Hatta Rajasa.

"Alasannya karena ocehan itu ibarat barang sudah menjadi barang bekas karena pernah disampaikan pada Pilpres 2014. Konyolnya Prabowo tidak pernah sekalipun menjabarkan bukti apalagi melakukan pelaporan hukum," jelas dia.

Baca juga : Alumni Gontor Dukung Jokowi-Ma'ruf, TKN: Gerakan Moderasi Islam Makin Kokoh

Prabowo menyebut tentang 'kebocoran' anggaran negara itu sudah ia hitung dan tulis di bukunya. Perhitungan Prabowo, anggaran negara yang 'bocor' mencapai Rp 500 triliun.

"Saya hitung dan saya sudah tulis di buku, kebocoran dari anggaran rata-rata, taksiran saya mungkin lebih, sebetulnya 25% taksiran saya anggaran bocor. Bocornya macam-macam," kata Prabowo saat berpidato di HUT ke-20 Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di Hall Sport Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (6/2).

Baca juga : Elektabilitas Prabowo-Sandi Stagnan, Timsesnya Jadi Nyinyir dan Main Drama

Kembali kepada Karding, Politikus PKB itu menyebut Prabowo senang menuding tanpa bukti. Sehingga Prabowo menunjukkan karakter yang senang mencari sensasi daripada subtansi.

"Sikap Prabowo yang lebih doyan menuding tanpa bukti menunjukkan karakter politiknya yang doyan mencari sensasi ketimbang substansi. Wacana kebocoran anggaran ia ucapkan bukan untuk memperbaiki keadaan bangsa tapi lebih pada upaya untuk menyudutkan dan menjatuhkan lawan politiknya," jelas Karding.

Menurut Karding, publik saat ini sudah cerdas membedakan ucapan subtansi atau ocehan mencari sensasi. Prabowo akan sia-sia bila gaya politiknya mencari sensasi. 

"Publik saya rasa sudah cukup cerdas untuk membedakan mana ucapan yang substansi atau ocehan yang sekadar menyasar sensasi. Sehingga upaya Prabowo mendapat insentif elektoral dari gaya politiknya itu akan berujung pada kesia-siaan," kata dia.

Baca juga : Pendukung Kecewa Prabowo Tidak Shalat

Lebih lanjut, ia menambahkan, seharusnya Prabowo melaporkan data kebocoran anggaran itu ke penegak hukum. Maka TKN Jokowi-Ma'ruf akan mendukung langkah Prabowo yang melaporkan pada penegak hukum.

Padahal, dikatakan Karding selama ini APBN dikelola secara kredibel dan profesional. Bahkan BPK melakukan audit keuangan setiap tahun. 

"APBN selama ini dikelola secara kredibel dan profesional. Setiap tahun BPK juga melakukan audit. Dua tahun terakhir, yaitu 2016 dan 2017, BPK memberikan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). Bukti bahwa Prabowo bukan cuma gagal mencari kejelekan pemerintah tapi justru asik menjelek-jelekkan pemerintah," ucap Karding. [Detik]
Selengkapnya
Hadiri Istighosah, Ma'ruf: Berharap Nanti Ada Kader NU Jadi Presiden

Hadiri Istighosah, Ma'ruf: Berharap Nanti Ada Kader NU Jadi Presiden

Hadiri Istighosah, Ma'ruf: Berharap Nanti Ada Kader NU Jadi Presiden

KOKOPNEWS.ID - Cawapres nomor urut 01, KH Maruf Amin menghadiri istighosah dan doa untuk bangsa dalam rangka Harlah Nahdlatul Ulama (NU) ke-93 tahun di Gelanggang Remaja Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (2/2/2019).

Nampak ratusan Nahdliyin dan warga Jakarta Pusat tumpah ruah di dalam gedung gelanggang remaja. Acara ini pun didahului menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan bernyanyi mars Ya Lal Wathon. 

Baca juga : Kiai Ma'ruf Amin Bertemu Habib Ja'far Alkaff, Didoakan Menangi Pilpres

Dalam sambutannya, cawapres nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin meminta kepada Nahdliyin dan warga yang hadir untuk mendukung dan mendoakan dirinya karena telah ditunjuk oleh capres Joko Widodo untuk mendampingi.

"Mohon dukungan kepada seluruh hadirin supaya saya sekarang ini diajak oleh Jokowi jadi wakil presiden," kata KH Ma'ruf.

Siap mendoakan? Siap mendukung," tanyanya. "Siap," teriak peserta acara.

Baca juga : Ulama dan Kiai Kampung di Tangerang Deklarasi Dukung Jokowi - Ma'ruf Amin

Kiai Ma'ruf menyebut, banyak yang bertanya kenapa bisa Jokowi memilihnya, padahal kata dia, saat itu dirinya menjabat sebagai ketua MUI serta Rais Aam PBNU. 

"Karena pak Jokowi menghormati dan menghargai NU karena itu saya anggap ini penghargaan. Kalau ini saya jadi wakil mudah-mudahan nanti adalagi NU yang jadi presiden. Siapa tau presidennnya dari Jakarta Pusat," ujarnya.

Selain itu, mantan Rais Aam PBNU ini mengatakan bahwa alasannya menerima pinangan Jokowi, karena dirinya menganggap Jokowi sangat menghormati ulama. Padahal kata dia, Jokowi bisa saja mengambil dari pihak lainnya misal politikus dan pengusaha.

"Ada yang bilang harus didukung oleh ulama padahal itu dari dulu ulama tukang dukung kalau dukung selalu dukung. Tapi pak Jokowi tidak hanya minta dukungan ulama tapi menggandeng ulama makanya nahdliyin wakilnya saya mewakili ulama. Kok katanya anti ulama, loh wakilnya saja ulama," ungkapnya.

"Mudah-mudahan ulama ini nanti adalagi ke depan yang bukan jadi wakil tapi presiden makanya ulama harus siap jadi apa saja," tutupnya [Sindo]

Baca juga : Pendukung Kecewa Prabowo Tidak Shalat
Selengkapnya
Remaja Tuntut Fadli Zon Minta Maaf Sebelum Ada Reaksi Lebih Besar dari Santri Mbah Moen

Remaja Tuntut Fadli Zon Minta Maaf Sebelum Ada Reaksi Lebih Besar dari Santri Mbah Moen

Remaja Tuntut Fadli Zon Minta Maaf Sebelum Ada Reaksi Lebih Besar dari Santri Mbah Moen

KOKOPNEWS.ID - Puisi ‘Doa yang Tertukar’ yang dibuat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Fadli Zon, berbuntut panjang. Kali ini kritikan datang dari Ketua Umum Relawan Millenial Jokowi Ma’ruf (REMAJA), Misbahul Ulum, Kamis (7/2/2019).

Meski sudah melalui klarifikasi singkat kepada Menteri Agama via cuitannya, Misbahul memandang Fadli Zon telah menistakan Mbah Moen melalui puisinya.

Baca juga : Samawi Tuntut Fadli Zon Minta Maaf Secara Terbuka ke Mbah Moen

“Semua orang paham bahwa maksud dari puisi itu mengarah kepada Kunjungan Pak Jokowi ke Mbah Moen,” kata Misbahul.

“Perlu diketahui oleh Pak Fadli Zon bahwa KH. Maimun Zubair itu adalah Ulama sepuh panutan kaum santri dari partai apapun, jadi saya sebagai santri merasa tersinggung karena ulama sepuh kami telah beliau lecehkan,” sambung dia.

Santri yang juga Wakil Sekjend Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini meminta Fadli Zon untuk tidak menggampangkan persoalan ini dan meminta maaf.

“Kami menuntut agar Pak Fadli Zon segera minta maaf kepada beliau sebelum ada reaksi yang sama-sama tidak kita inginkan dari santri lain yang tersinggung,” ucapnya. [Okezone]

Baca juga : Pendukung Kecewa Prabowo Tidak Shalat
Selengkapnya
TKN Ungkap Aceh hingga Malut Terpapar Hoax Jatuhkan Jokowi

TKN Ungkap Aceh hingga Malut Terpapar Hoax Jatuhkan Jokowi

TKN Ungkap Aceh hingga Malut Terpapar Hoax Jatuhkan Jokowi

KOKOPNEWS.ID - Tim Gerakan Tangkal Fitnah (GTF) Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin memaparkan penyebaran hoax terpola pada Pilpres 2019. Total ada 18 provinsi yang terpapar dan rawan hoax.

"Kita mendapatkan hoax atau disinformasi yang terpola, sistematis, yang dialamatkan untuk menjatuhkan Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin," ujar anggota tim Gerakan Tangkal Fitnah, Hendrasmo, di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Kamis (7/2/2019).

Baca juga : Tepis Isu Kriminalisasi Ulama, TGB Sebut Jokowi Paling Banyak Kunjungi Pesantren

GTF menyebutkan provinsi yang terpapar hoax adalah Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Banten, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo, dan Maluku Utara.

"Ini adalah provinsi yang sangat serius terpapar hoax," sebut Hendrasmo.

Sedangkan lima provinsi rawan terpapar hoax adalah Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan.

Baca juga : Jokowi: 4 Tahun Saya Direndahkan dan Dimaki, Saya Sabar

Menurut Hendrasmo, penyebaran hoax dilakukan dengan pola penyebaran berulang-ulang.

"Pertama isu PKI, anti-Islam, kriminalisasi ulama, TKA asing, China, utang luar negeri, pengangguran dan barang mahal, juga terkait penyelenggaraan pemilu," lanjutnya.

Sementara itu, anggota Direktorat Program dan Informasi Politik TKN Muhammad Syihabuddin menyatakan TKN aktif bersama TKD melaporkan hoaxke pihak berwenang, yakni Polri dan Kemenkominfo.

Menurut Syihabuddin, serangan hoax tidak hanya ditujukan kepada pasangan calon, tapi juga kepada pemerintah.

"Serangan hoax bukan hanya untuk Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf, tapi juga pembantunya, para menterinya, salah satunya sering menjadi bullying adalah Kemenag," lanjutnya. [detik]

Baca juga : Pendukung Kecewa Prabowo Tidak Shalat
Selengkapnya
Tepis Isu Kriminalisasi Ulama, TGB Sebut Jokowi Paling Banyak Kunjungi Pesantren

Tepis Isu Kriminalisasi Ulama, TGB Sebut Jokowi Paling Banyak Kunjungi Pesantren

Tepis Isu Kriminalisasi Ulama, TGB Sebut Jokowi Paling Banyak Kunjungi Pesantren

KOKOPNEWS.ID - Informasi bohong alias hoaks yang menyasar pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin terus ‘bergentayangan’ di media sosial. Salah satunya terkait narasi kriminalisasi ulama.

Mantan Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi menilai, hoaks tersebut tidak berbasis pada fakta. "Saya pernah menyampaikan bahwa kriminalisasi ulama itu betul-betul tidak berbasis kepada kenyataan," ujarnya di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (7/2/2019).

Baca juga : Deklarasi JKSN NTB, Khofifah: Jokowi Sosok Pemimpin yang Taat Ibadah

Politikus Golkar itu menganggap, semua keburukan dinisbatkan kepada pemerintahan Jokowi. Untuk itu dia mengingatkan agar ketidaksukaan pada seseorang tidak menimbulkan sikap tak adil.

"Kesenangan atau ketidaksenangan itu jangan kemudian membuat kita berlaku tidak adil. Dalam Alquran jelas (diwanti-wanti), janganlah kebencian atau ketidaksenangan kepada sekelompok orang atau seseorang membawamu kepada sikap meninggalkan keadilan," terang TGB.

Baca juga : KH Ma'ruf Amin Ungkap Bukti Jokowi Cinta dengan Banten dan Ulama

Faktanya, lanjut TGB, Jokowi adalah presiden yang paling banyak mengunjungi pesantren. Hal itu tentu membantah isu yang berkembang bahwa Jokowi melakukan kriminalisasi ulama.

"Jadi semuanya harus berbasis fakta. Faktanya adalah Pak Jokowi presiden paling banyak ke pondok pesantren. Pak Jokowi menetapkan hari santri, Pak Jokowi memberdayakan ekonomi di tingkat pondok pesantren dengan menginisiasi bank wakaf mikro," jelas TGB. [okezone]

Baca juga : Pendukung Kecewa Prabowo Tidak Shalat
Selengkapnya
Jabar Dikuasai Prabowo di Pilpres 2014, Kini Dikuasai Jokowi

Jabar Dikuasai Prabowo di Pilpres 2014, Kini Dikuasai Jokowi

Jabar Dikuasai Prabowo di Pilpres 2014, Kini Dikuasai Jokowi

KOKOPNEWS.ID - Jawa Barat (Jabar) jadi salah satu provinsi prioritas dua kubu yang bertarung di Pilpres 2019. Di Pilpres 2014 lalu, Prabowo Subianto menang telak atas Jokowi di Jabar. PDIP kini mengklaim sudah berhasil membalik keadaan.

Jabar memang menarik perhatian di setiap kompetisi politik. Jumlah pemilihnya terbesar dibandingkan provnisi lain, lebih dari 32 juta pemilih.

Baca juga : Didoakan Habib Ja'far Menang Pilpres, Kiai Ma'ruf Janji Akan Satukan Umat

Di 2014 lalu, Prabowo, yang dulu berduet dengan Hatta Rajasa menguasai perolehan suara di Jabar. Prabowo saat itu unggul dengan 59,78 persen, atau memperoleh 14.167.381 juta suara.

Sementara Jokowi, yang saat itu berduet dengan JK, hanya kebagian 9.530.315 juta suara, atau 40,22 persen suara di Jabar. Total suara sah saat itu adalah 23.697.696 juta suara.

Kini, Jabar diklaim sudah dikuasai Jokowi. PDIP yang kini tengah safar politik di Jabar menyebut Golkar dan PPP jadi kunci bagi Jokowi.

"2014 kan Golkar belum bergabung kemudian PPP belum bergabung, apalagi sekarang ada figur Kiai Haji Ma'ruf Amin sehingga kandang Pak Prabowo di Jawa Barat bergeser menjadi kandang Pak Jokowi dan Kiai Haji Ma'ruf Amin," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kepada wartawan di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (7/2/2019).

Baca juga : Sandiaga Klaim Elektabilitas Pepet Jokowi, TKN: Siapa yang Mau Percaya?

Namun klaim itu ditepis Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga. BPN menyebut antusiasme masyarakat Jabar masih tinggi terhadap jagoannya.

"Jawa Barat masih kandang Pak Prabowo," ujar Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Sodik Mudjahid, kepada wartawan, Kamis (7/2/2019). 

Bahkan, kata Sodik, saat ini suara Prabowo-Sandiaga di Jabar semakin membesar. Antusiasme rakyat pun selalu terlihat setiap keduanya berkunjung. 

"Kandang yang semakin membesar," katanya. 

Siapa yang akan jadi pemenang di Jabar pada Pemilu 2019? [detik]
Selengkapnya
Bikin Puisi Balasan, Politisi Nasdem Sebut Fadli Zon Raja Nyinyir

Bikin Puisi Balasan, Politisi Nasdem Sebut Fadli Zon Raja Nyinyir

Bikin Puisi Balasan, Politisi Nasdem Sebut Fadli Zon Raja Nyinyir

KOKOPNEWS.ID - Politisi Partai Gerindra Fadli Zon mendapat balasan atas ulahnya yang kerap nyinyir terhadap pemerintah terutama Presiden Joko Widodo. 

Balasan atas sikap Wakil Ketua DPR RI itu dibuat menjadi sebuah puisi oleh politisi Nasdem Irma Suryani Chaniago.

Baca juga : Samawi Tuntut Fadli Zon Minta Maaf Secara Terbuka ke Mbah Moen

Irma yang juga juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, membuat puisi politik. Puisi tersebut mengandung frasa ‘Raja Nyinyir’ di dalamnya, itu untuk membalas puisi Fadli Zon.

“Saya menjawab puisi Fadli Zon,” ujar Irma kepada wartawan, Rabu (6/2/2019).
Puisi yang berjudul ‘Aku’ ini mengisahkan tentang sosok seorang ambisius yang mengejar kekuasaan.

“Aku adalah raja segala ambisi, semua hal kukomentari, pokoknya semua kucaci maki. Tak peduli benar atau salah, bahkan ulama sepuh pun kukriminalisasi,” demikian kutipan puisi Irma.
Adapun puisi Fadli Zon berjudul ‘Doa yang Ditukar’. 

Baca juga : TKN: Mbah Moen Salah Ucap soal Prabowo, Di-Framing Kubu Sebelah

Puisi itu dikeluarkan Fadli setelah ramai-ramai Mbah Moen salah sebut dengan mengucapkan nama Prabowo Subianto saat sedang mendoakan capres petahana Joko Widodo.

Dalam puisinya, Fadli menyindir soal agama yang diobral hingga penguasa tengik. Puisi Wakil Ketua DPR itu juga dibalas oleh Ketum PPP Romahurmuziy, yang mengklarifikasi soal Mbah Moen salah ucap dalam doanya.

Puisi Balasan Berjudul ‘Aku’

Berikut puisi yang dibuat Irma untuk membalas puisi Fadli Zon:
Aku

Aku adalah raja segala ambisi,
Semua hal kukomentari, pokoknya semua kucaci maki
Tak peduli benar atau salah,
bahkan ulama sepuh pun kukriminalisasi

Aku adalah raja ambisi, cita-citaku pingin jadi menteri,
Semua panggung ku isi dengan puisi dan ujaran-ujaran sakit hati,
yang penting aku tampil di TV dan media tiap hari

Aku adalah raja ambisi, tidak peduli salah, benar, hoax, dara dan politisasi,
yang penting aku bisa terus membully…
Kursi menteri cita-cita harga mati
Tidak peduli harga diri, yang penting aku jadi menteri

Siang malam aku terus mencari, siapa yang akan aku bully dan politisasi hari ini, esok atau lusa nanti!
Yang penting aksi dan kursi menteri di tangan kiri

Akulah raja nyinyir, raja bully, raja diraja puisi basi

Siapa pun aku kriminalisasi, tidak peduli ulama sepuh yang dihormati, salah sedikit langsung ku kapitalisasi! [Faktanews]
Selengkapnya
Didoakan Habib Ja'far Menang Pilpres, Kiai Ma'ruf Janji Akan Satukan Umat

Didoakan Habib Ja'far Menang Pilpres, Kiai Ma'ruf Janji Akan Satukan Umat

Didoakan Habib Ja'far Menang Pilpres, Kiai Ma'ruf Janji Akan Satukan Umat

KOKOPNEWS.ID – Cawapres KH Ma'ruf Amin menemui Habib Ja'far Alkaff di sela kunjungannya di Semarang, Jawa Tengah. Ma'ruf Amin berjanji akan bekerja menyatukan umat bila terpilih.

"Ya masalah-masalah gimana kita membangun hubungan umat, menyatukan umat. Bagaimana mengawal dan membangun negara RI bagaimana mengawal NKRI tetap aman dan supaya kita selamat dari berbagai marabahaya," ujar kiai Ma'ruf Amin, Rabu (6/2/2019).

Kiai Ma'ruf menilai Habib Ja'far sebagai sosok istimewa. Habib Ja'far dinilainya sebagai tokoh berpengaruh di kalangan ulama, nahdliyin dan santri.

"Karena itu saya dalam kunjungan saya ke Semarang sekaligus juga bersilaturahim dengan beliau dan para kiai, para Habaib di sini sekaligus berbincang tentang berbagai masalah yang kita hadapi. Jadi itu sifatnya silaturahim saja," paparnya.

Kiai Ma'ruf mengaku berbicara spesifik dengan Habib Ja'far. Namun, Ma'ruf enggan mengungkap pembicaraan yang berlangsung selama satu jam itu.

Usai pertemuan, Habib Ja'far mendoakan Joko Widodo bersama Kiai Ma'ruf terpilih menjadi presiden dan wakil presiden di Pemilu 2019.

"Semoga memberikan manfaat, berkah, lancar, aman, makmur. Pak Jokowi menang," kata Habib Ja'far.

Habib Ja'far juga mendoakan Jokowi-Ma'ruf agar dikenal dengan baik oleh orang-orang yang selama ini berprasangka buruk.

"Pak Jokowi dadekna ping pindo (Pak Jokowi dijadikan untuk kedua kalinya). Negoro aman, makmur, berkah, tentrem, ayem tenan, rukun kabeh," panjat Habib Ja'far saat berdoa.

Dalam pertemuan itu, hadir juga Habib Umar Al-Muthohar, Bendahara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Wahyu Sakti Trenggono dan politikus Golkar Nusron Wahid. [sindo]

Baca juga : Pendukung Kecewa Prabowo Tidak Shalat
Selengkapnya
TKN Jokowi: Banyak Jejak Digital Prabowo Pakai Konsultan Asing

TKN Jokowi: Banyak Jejak Digital Prabowo Pakai Konsultan Asing

TKN Jokowi: Banyak Jejak Digital Prabowo Pakai Konsultan Asing

KOKOPNEWS.ID - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin mempertanyakan dugaan soal kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Unomenggunakan konsultan asing. Berbagai jejak digital disebut memperlihatkan kemungkinan pasangan nomor urut 02 itu menggunakan jasa konsultan asing untuk Pilpres 2019.

"Di era keterbukaan seperti sekarang ini, BPN Prabowo-Sandi justru tidak bisa mengelak dengan banyaknya jejak digital kehadiran konsultan asing di kubu mereka," ungkap juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Rabu (6/1/2019).

Baca juga : Menyerang Saat Kampanye, Jokowi: Perlu Ofensif, Masa 4 Tahun Diam Saja

Ace mempersoalkan foto yang tersebar memperlihatkan ada dua orang asing, perempuan dan lelaki, dalam satu ruangan bersama Prabowo-Sandiaga. Dalam foto itu terdapat tokoh lain seperti Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan sejumlah elite dari Koalisi Indonesia Adil dan Makmur.

"Jejak digital itu bisa ditemukan dengan mudah dalam bentuk foto, video maupun informasi-informasi di sosial media," sebutnya.

Ace juga menyebut pihak Prabowo-Sandiaga kembali melakukan propaganda penyebaran hoax dengan mengaitkan Jokowi dengan konsultan politik Amerika Serikat, Stanley Greenberg. Menurutnya, isu serupa juga pernah muncul saat Pilpres 2014.

"BPN Prabowo-Sandi kembali menebar Hoax. Walaupun diberi tambahan permintaan klarifikasi, tapi jelas BPN menuduh Pak Jokowi memakai konsultan asing. Isu hoax Pak Jokowi pakai konsultan asing adalah isu daur ulang. Isu hoax mengenai Stanley Greenberg pernah muncul dalam Pilpres 2014," kata Ace.

"Isu hoax itu dikembangkan oleh kubu Prabowo untuk menyebut apa yang dilakukan oleh Jokowi sebagai pencitraan. Tapi isu hoax itu tidak laku karena memang hoax, fiksi dan tidak berdasarkan fakta. Tahun 2019, BPN mengangkat isu hoax ini karena mereka terdesak oleh opini publik bahwa Prabowo menyewa banyak konsultan asing," sambung politikus Golkar itu.

Sebelumnya diberitakan, juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, mengaitkan Jokowi dengan konsultan AS, Stanley Greenberg. Andre mengirimkan alamat situs lembaga konsultan politik AS, The Political Strategist.

Website itu mengulas sedikit biografi Stanley yang diketahui merupakan ahli strategi politik yang merupakan mitra pendiri di Greenberg Quinlan Rosner Research (GQR), sebuah perusahaan riset dan kampanye politik yang bermarkas di Washington, DC, dan berafiliasi dengan Partai Demokrat.

"Pak Jokowi menuduh pihak kami memakai konsultan asing dan kami sudah membantahnya. Pak Jokowi mengaku tak pakai konsultan asing. Kami menemukan ada data bahwa Pak Jokowi kliennya," kata Andre, Selasa (5/2).

TKN Jokowi-Ma'ruf Amin sudah menegaskan paslon nomor urut 01 itu tidak menggunakan konsultan asing dalam Pilpres 2019. Isu soal Stanley ditegaskan hanya gorengan politik sejak Jokowi mengikuti Pilpres 2014. [Detik]
Selengkapnya
Sandiaga Klaim Elektabilitas Pepet Jokowi, TKN: Siapa yang Mau Percaya?

Sandiaga Klaim Elektabilitas Pepet Jokowi, TKN: Siapa yang Mau Percaya?

Sandiaga Klaim Elektabilitas Pepet Jokowi, TKN: Siapa yang Mau Percaya?

KOKOPNEWS.ID - Cawapres Sandiaga Uno mengklaim elektabilitasnya kian memepet Jokowi-Ma'ruf Amin hingga tinggal selisih satu digit. Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin menyebut Sandiaga sedang mempertontonkan trik ajaib kepada para pendukung.

"Cara-cara ajaib seperti ini harus dilakukan oleh paslon 02 agar pendukung mereka tidak patah semangat. Karena berdasarkan survei lembaga-lembaga kredibel dan independen, selisih paslon 01 dengan paslon 02 cukup jauh double digit," kata juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Rabu (6/2/2019).

Baca juga : Elektabilitas Prabowo-Sandi Stagnan, Timsesnya Jadi Nyinyir dan Main Drama

Sandiaga sebelumnya mengatakan elektabilitasnya sudah semakin dekat dengan pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin. Dia mengklaim selisihnya sudah single digit.

Eks Wagub DKI itu juga mengklaim elektabilitas dirinya dan Prabowo sudah menyentuh angka 40%. Hasil survei tim internalnya itu akan keluar 2 pekan lagi. 

Ace pun menyebut Sandiaga tengah menciptakan efek bandwagon. Lewat cara itu, lanjut Ace, Sandiaga berupaya meraup suara pemilih yang belum menentukan pilihan. Namun, ia pun tak yakin cara Sandiaga bakal berhasil.

"Dengan selisih selebar itu dan dalam waktu yang makin pendek, paslon 02 berupaya membuat efek bandwagon pada pemilih. Bandwagon efek yang diharapkan Sandi adalah efek untuk swing voters atau undecided voters untuk ikut-ikutan memilih paslon 02 karena orang lain seolah olah berdasarkan survei memilih paslon 02," ujarnya. 

"Tapi siapa yang mau percaya ikut-ikutan efek bandwagon, kalau itu hasil survei internal yang tidak kredibel dan juga tidak independen," imbuh Ace.

Menurut Ace, 'trik' Sandiaga itu mudah terbaca. Dia menilai Prabowo-Sandi mulai kewalahan karena banyak pemilih yang beralih ke Jokowi-Ma'ruf. 

"Untuk mencegah larinya pendukung mereka, maka dikeluarkan hasil survei yang meyakinkan bahwa paslon 02 masih ada harapan untuk mengejar. Strategi ini mudah ditebak, sehingga sampai-sampai paslon mengumumkan sendiri hasil survei internal walaupun surveinya masih berlangsung dan 2 minggu lagi diumumkan," kata Ace. [Detik]
Selengkapnya