Tampilkan postingan dengan label BANGKALAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BANGKALAN. Tampilkan semua postingan
Truk Tlailer Bermuatan Tanki Gas LPG Terguling di Jalan Lombang Dajah Blega Bangkalan, Ini Kronologinya

Truk Tlailer Bermuatan Tanki Gas LPG Terguling di Jalan Lombang Dajah Blega Bangkalan, Ini Kronologinya

KokopNews, Truk Trailer yang mengangkut tanki Gas LPG terguling melintang di jalan hari ini (Selasa, 21/3/2017) sekitar pukul 06.00 di Jalan Lombang Dajah, Blega Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

Menurut laporan, saat truk bermuatan 15.000 kilogram gas LPJ itu melintas tiba-tiba ada mobil Pick Up yang searah berhenti di depannya dan hendak memotong jalan ke arah kanan.

Truk Tlailer Bermuatan Tanki Gas LPG Terguling di Jalan Lombang Dajah Blega Bangkalan, Ini Kronologinya
Gambar : portalmadura.com
Karena kaget, sopir truk langsung banting setir ke arah kanan untuk menghindari mobil Pick Up yang belum diketahui identitasnya.

Sedangkan dari arah berlawanan ada mobil Toyota Avaza warna hitam dengan Nomor Polisi L 1249 LY yang membuat sopir truk kaget dan banting setir lagi ke arah kiri yang menyebabkan truk terguling.

Sedangkan mobil Avanza tadi tidak bisa menghindar sehingga tersenggol truk. Akibatnya Body bagian depan avanza sebelah kiri penyok.

Sementara dari arah barat atau di brlakang truk ada pengendara sepeda motor dengan plat merah yang bernopol M 3397 PP. Karena mengerem mendadak saat truk terguling maka pengendara motor pun jatuh.

Seperti dilansir PortalMadura.com, Akibat kecelakaan tersebut, sopir Truk bernama Umar (36 tahun), warga dusun Maronggih, desa Terrak, kecamatan Tlanakan, kabupaten Pamekasan mengalami patah tulang. 

Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, warga dilarang mendekat ke lokasi kejadian mengingat bau gas di dalam tanki yang mulai terasa.

Saat berita ini ditulis, di lokasi sudah ada aparat TNI yang bersiaga. Para petugas TNI mengamankan lokasi agar tidak ada warga yang mendekat disamping juga mengalihkan arus lalu lintas Madura-Surabaya ke jalan kampung.

Sementara itu, truk masih mrlintang di tengah jalan mengingat mobil crane untuk mengevakuasi truk belum tiba di lokasi.

Sumber : portalmadura.com
Selengkapnya
Tak Kuat Menahan Cemburu, Pria Ini Tebas Rekan Bisnisnya Dengan Bujur Parang

Tak Kuat Menahan Cemburu, Pria Ini Tebas Rekan Bisnisnya Dengan Bujur Parang

KokopNews, Kokop, Bangkalan - Nasib nahas menimpa seorang pria berinisal SDM (40), warga dusun Dengbigih, desa Manoan, kecamatan Kokop Kabupaten Bangkalan, Madura Jawa Timur. Saat duduk santai tiba-tiba Ia dibacok SR (32), warga dusun Kajjar, desa setempat. 

Tak Kuat Menahan Cemburu, Pria Ini Tebas Rekan Bisnisnya Dengan Bujur Parang
Gambar : portalmadura.com
Pelaku menebas korban menggunakan Parang Bujur tepat dibagian lengan kirinya. Saat dibacok korban tidak melakukan perlawanan sehingga mengalami cukup parah.

"Korban saat ini di rumah sakit, kondisinya semakin membaik,' Kata AKP Jaswadi, S.Sos, Kapolsek Kokop.

Motif pembacokan diduga asmara. Pelaku merasa cemburu saat melihat korban (SDM) berduaan dengan istri pelaku empat bulan yang lalu.

Sebenarnya SR dan SDM merupakan rekan bisnis, keduanya sempat bersama-sama merantau ke kalimantan.

"Pada tanggal 13 lalu mendengar pulang dari Kalimantan daj tanggal 16 sekitar pukul 19.00 WIB korban akhirnya dibacok," Teramg Jaswadi.

Saat ini polisi menetapkan pelaku sebagai tersangka dan diamankan beserta barang bukti berupa Bujur Parang panjang yang digunakan pelaku membacok korban.

Atas perbuatannya, tersangka akan dijerat dengan pasal 351 KUHP jo 1951 dengan ancaman kurungan dua tahun delapan bulan.

Sumber : portalmadura.com

Selengkapnya
Sadis ! Keponakan Tega Tebas Pamannya Sendiri Dengan Celurit

Sadis ! Keponakan Tega Tebas Pamannya Sendiri Dengan Celurit

KokopNews, Bangkalan - Kasus pembunuhan kembali terjadi di Desa Parseh, Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan, Madura Jawa Timur. Seorang kakek yang telah berusia lanjut dibunuh oleh keponakannya sendiri, Sabtu (18/3/2017). 

Sadis ! Keponakan Tega Tebas Pamannya Sendiri Dengan Celurit
Matamaduranews.com
Korban diketahui bernama Sudan (70). Ia dibunuh oleh Jumlah (45) yang tak lain adalah keponakan korban. 

Menurut keterangan Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Anton Widodo, pemubunahan sadis itu terjadi sekitar pukul 14.45 WIB. Mulanya korban menasehati pelaku yang sedang merapikan ranting pohon dekat rumahnya, agar tidak sampai merapikan ranting pohon milik orang lain.

Entah karena tersinggung atau apa, tiba-tiba pelaku langsung melayangkan celurit yang dipegangnya ke arah korban. Tak lama kemudian nyawa korban melayang.

Mengetahui kejadian tersebut, warga langsung melaporkannya ke Polres Bangkalan. Lalu datanglah rombongan aparat kepolisian ke tempat kejadian dan melakukan pengejaran terhadap pelaku. 

Pelaku berhasil ditangkap di sawah beserta barang bukti celurit yang masih ditangannya. Awalnya pelaku sempat melawan tapi akhirnya menyerah berhadapan dengan petugas kepolisian.

Anton mengatakan saat ini kepolisian masih mendalami motif pelaku yang tega membunuh pamannya sendiri. 

Menurut penuturan warga, dugaan sementara pelaku mengalai gangguan jiwa. Akan tetapi hal itu masih perlu didalami lebih lanjut untuk mengetahui motif pelaku yang sesungguhnya.

Untuk itu, kata Anton, pihaknya akan memeriksa pelaku di rumah sakit jiwa. Jika memang terbukti pelaku mangalami gangguan jiwa, ia tidak akan dipidana akan tetapi dititipkan ke rimah sakit jiwa. 

Sumber : Matamaduranews.com
Selengkapnya
Aparat Polres Bangkalan Tangkap Dua Pengedar Sabu-Sabu 6,14  Gram Saat Melintas Di Jalan Sendang Laok

Aparat Polres Bangkalan Tangkap Dua Pengedar Sabu-Sabu 6,14 Gram Saat Melintas Di Jalan Sendang Laok


Aparat Polres Bangkalan Tangkap Dua Pengedar Sabu-Sabu 6,14  Gram Saat Melintas Di Jalan Sendang Laok

KOKOPNEWS.ID - Resnarkoba Polres Bangkalan, Madura Jawa Timur menangkap dua pengedar narkoba jenis Sabu seberat 6,14 gram di jalan Sendang Laok Kecamatan Labang Bangkalan dan langsung ditetapkan sebagai tersangka.

Keduanya adalah AA (36) warga asal Dusun Rowo Jati Lor Desa Jatiadi, Gending Kabupaten Probolinggo dan AB (45) warga asal Bulak Banteng, Kenjeran Surabaya.

Dikutip dari maduracorner.com, Kapolres Bangkalan, AKBP Anisullah mengatakan, selain dari dua tersangka diatas ada satu lagi tersangka yaitu warga Desa Sanggra Agung, Socah Bangkalan berinisial A. Ia sudah ditetapkan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO).

Penangkapan tersebut bermula dari laporan masyarakat bahwa ada pengedar narkoba yang akan melintas di jalan Sendang Laok Kecamatan Labang menggunakan mobil Izuzu Phanter dengan Nomor Polisi L 1201 SB.

Mendapat informasi tersebut kepolisian langsung menuju lokasi yang dimaksud. Setelah menunggu beberapa jam aparat mencegat mobil Phanter yang digunakan tersangka dan dengan perasaan panik tersangka membuang barang bukti berupa sabu seberat 5,84 gram melaui kaca mobil.

Untuk mencari bukti lain, aparat melakukan penggeledahan terhadap semua penumpang. Dari penggeledahan keempat penumpang polisi berhasil menemukan sabu seberat 0,30 gram. Sebagian ditemukan tersangkut pada daun padi di sawah.

Setelah dirasa cukup aparat membawa tersangka serta barang bukti berupa sabu-sabu seberat 6,14 gram, kunci kontak dan tisu kering yang dibuat bungkus sabu yang dihuang ke sawah dibawa ke Mapolres Bangkalan guna penyidikan lebih lanjut.

Atas perbuatannya, kedua tersangka akan dijerat dengan pasal 112 ayat 1 dan ayat 2 subsider pasal 133 ayat 2 j o pasal 132 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009 yang ancaman hukumannya 5 tahun penjara dan maksimal 20 tahun.
Selengkapnya
Kades Perreng Burneh Ditetapkan Sebagai Buron Setelah Dua Kali Lolos Penggerebekan

Kades Perreng Burneh Ditetapkan Sebagai Buron Setelah Dua Kali Lolos Penggerebekan


Kades Perreng Burneh Ditetapkan Sebagai Buron Setelah Dua Kali Lolos Penggerebekan

KOKOPNEWS.ID - Setelah lolos dari dua kali penggerebekan oleh kepolisian dari Resort Bangkalan, kini Ach Fauzi, Kepala Desa Perreng Burneh Bangkalan Madura Jawa Timur ditetapkan sebagai buron atau Daftar Pencarian Orang (DPO).

Sebelumnya, tim dari Polres Bangkalan bersa tim Gegana Polda Jawa Timur melakukan dua kali penggerebekan rumah Ach Fauzi. Pada penggerebekan pertama Ach Fauzi tidak ada di rumah sehingga polisi pulang dengan tangan hampa.

Begitu pula penggerebekan kedua. Kepolisian juga belum bisa menangkap tersangka karena dia sudah kabur duluan sebelum kepolisian sampai di rumahnya. 

Namun, pada penggerebekan kedua ini dua mobil milik tersangka berhasil disita polisi sebagai barang bukti.

Oleh karenanya, kepolisian menetapkan Ach Fauzi dan ketiga rekannya sebagai buron. Untuk mempercepat penangkapan, kepolisian menyebar mereka dan juga melakukan koordinasi dengan Polda Jawa Timur. Disamping itu, kepolisian juga berkoordinasi dengan camat Burneh.

Seperti diketahui, Ach Fauzi dan ketiga rekannya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiyaan terhadap Abd Mannan, warga Arosbaya. Pemicunya adalah kecemburuan Fauzi terhadap korban karena mengirim sms kepada istri Fauzi.

Sebelum ditetapkan sebagai teraangka, Ach Fauzi masih kooperatif terhadap penyidik. Namun ketika statusnya ditingkatkan menjadi tersangka, dia tidak lagi memenuhi panggilan penyidik bahkan undangan pemeriksaan dari dibuang dan berkata tidak akan datang.

Ach Fauzi dan kawan-kawan dijerat dengan pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dengan ancaman hukuman pidana lima tahun penjara.

Selengkapnya
Warga Kemayoran Bangkalan Digegerkan Penemuan Janin Bayi Dibungkus Plastik

Warga Kemayoran Bangkalan Digegerkan Penemuan Janin Bayi Dibungkus Plastik


Warga Kemayoran Bangkalan Digegerkan Penemuan Janin Bayi Dibungkus Plastik

KOKOPNEWS.ID - Penemuan janin bayi dibungkus dengan plastik gegerkan warga kelurahan Kemayoran, Bangkalan, Madura Jawa Timur. 
Janin bayi yang ditemukan di jalan Anggrek pada Ahad, 23/01/2017 itu diperkirakan berumur tujuh bulan.

Dikutip dari maduracorner.com, janin tersebut ditemukan oleh seorang pedagang rujak yang tidak mau disebutkan namanya. Awalnya ia tidak menaruh curiga bahwa bungkusan yang ada diatas lincak yang digunakannya berjualan rujak adalah janin bayi. Ia justru mengira bungkusan itu milik orang yang baru belanja.

Sehingga ia menyuruh anaknya untuk memindahkan bungkusan itu ke tepi jalan. Namun, setalah beberapa lama tidak kunjung ada yang mengambil dibuangnya bungkusan itu ke semak-semak karena dikerubutin lalat dan cacing.

Setelah itu, ada orang lewat dan membuka bungkusan plastik itu. Dan betapa kagetnya orang itu ketika melihat isi plastik yang ia temukan ternyata janin bayi yang dibungkus dengan daun jati.

Tanpa menunggu lama, penemuan tersebut langsung dilaporkan ke polisi. Menurut kepolisian, janin tersebut dalam kondisi segar.

Mengenai meninggalnya janin tersebut kepolisian tidak mau berspekulasi. Sebab masih menunggu penjelasan dari pihak rumah sakit.

Selengkapnya
Ra Momon Akan Maju Lagi Pada Pilkada 2018

Ra Momon Akan Maju Lagi Pada Pilkada 2018


Ra Momon Akan Maju Lagi Pada Pilkada 2018

KOKOPNEWS.ID - Bupati Bangkalan, Moh Makmun Ibnu Fuad (Ra Momon) akan mempertimbangkan untuk maju kembali pada Pemilihan Kepala Daerah  (Plkada) 2018 nanti. 

Hal itu disampaikan seusai melantik pejabat eselon III B, IV B dan IV A di Pendopo Pratanu, Jumat 20/01/2017.

Demo oleh sekelompok mahasiswa yang menuntut dirinya mundur dari jabatannya yang terjadi beberapa waktu yang lalu tidak menyurutkan niatnya untuk maju kembali.

Namun, Bupati termuda tersebut masih akan melihat dinamika di masyarakat. Jika masyarakat masih menginginkan dirinya melanjutkan memimpin Bangkalan maka ia akan maju lagi.

Kalau melihat dari kinerja bupati selama ini tentu masyarakat bisa menilai bahwa penerus mantan bupati KH Fuad Amin ini memang tidak layak memimpin kota yang katanya dijuluki sebagai kota dzikir dan sholawat ini.

Selama kepemimpinannya praktis tidak ada kemajuan yang terjadi di Kabupaten Bangkalan. Bahkan terlihat pak bupati hanya main-main, entah memang disengaja atau karena tidak mempuyai kompetensi menjadi pemimpin. 

Yang jelas, belum ada kerja nyata yang betul-betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Bangkalan. Dari situ bisa dilihat bahwa masyarakat tidak akan memilihnya kembali. Apalagi jika ada tokoh lain yang mempunyai kompetensi menjadi pemimpin dan disukai masyarakat. 

Belakangan ini mulai terdengar ada calon kuat yang akan mencalonkan diri menjadi bupati yang salah satunya adalah ketua Gerakan Pemuda (GP) Anshor Bangkalan, KH Hasani Zubair, putra KH Zubair Montashor, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Kholil Demangan Barat Bangkalan.

Pria yang akrab disapa Ra Hasani tersebut kerap disebut-sebut akan mampu menumbangkan dinasti Ra Fuad.


Selengkapnya
765 Pejabat Pengawas dan Administrator Dilantik Bupati Bangkalan

765 Pejabat Pengawas dan Administrator Dilantik Bupati Bangkalan


765 Pejabat Pengawas dan Administrator Dilantik Bupati Bangkalan

KOKOPNEWS.ID - Bupati Bangkalan, Madura, Moh Makmun Ibnu Fuad mengukuhkan dan melantik 765 pejabat Pengawas dan Administrator di pendopo Pratanu hari ini, Jumat 20/012017. 

Sebagaimana dilansir maduracorner.com Ke 765 pejabat tersebut meliputi pejabat tingkat kelurahan, kecamatan dan seluruh Satuan Kerja Pejabat Daerah (SKPD) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bangkalan.

Seusai melantik, bupati Makmun memberikan sambutan yang isinya meminta kepada pejabat eselon III B, IV A dan IV B yang dilantik agar segera melakukan serah terima jabatan agar. Hal ini agar bisa langsung bekerja sehingga pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu.

Pelantikan kali ini bukanlah pelantikan terakhir sebab akan ada gelombang selanjutnya. Tentang waktunya kapan masih belum ditentukan. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh kepala BKD Bangkalan, Moh Ghufron.

Adapun nama-nama yang dilantik sebagai berikut :

Eddy Mulyono sebagai Sekretaris Daerah Kabupetan Bangkalan

Ismet Efendi, MM sebagai Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Setda Kabupaten Bangkalan

Abd. Hamid, M.Pd sebagai Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Bangkalan

Ahmad Faji, MM sebagai Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Bangkalan

Ahmad Hafid, MM sebagai Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan

Puguh Santoso, MM sebagai Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan Dan SDM

Moh. Musleh sebagai Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum Dan Politik

Abd. Qomar Setiajid sebagai Sekretaris DPRD

Drs. Hadhori sebagai Kepala Inspektorat

Moh. Muhni sebagai Kepala Dinas Pendidikan

Muzakki sebagai Kepala Dinas Kesehatan

Moh. Fahri sebagai Kepala Bapedda

Dr. Hasanuddin Buhory sebagai Kepala Balitbang

Ir. Syamsul Arifin sebagai Kepala BPKAD

Siswo Irianto sebagai Kepala Badan Pendapatan Daerah

Drs. Ruli Haryono sebagai Kepala Dinas PU dan Tata Ruang

Drs. Ahmad Fauzan sebagai Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Prasarana Pemukiman

Drs. Saad Asyari sebagai Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga

Lilik Mukti sebagai Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Ir. Fanani sebagai Kepala Dinas Pertanian

Ir. Abd. Razak sebagai Kepala Dinas Peternakan

H. Tamar Jaya sebagai Kepala Dinas KB

Ir. Ishak Sudibyo sebagai Kepala BLH

Drs. Yulianto sebagai kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan

Ali Afandi sebagai Kepala Dinas Koperasi

Ir. Moh. Taufan Zairinsyah sebagaik Kepala Dinas Sosial

Abd. Rasyid sebagai Kepala Dinas Perikanan

Drs. Budi Utomo sebagai Kepala Dinas Perdagangan

Dra. Sitti Aminah Rahmawati sebagai Kepala Dinas Perindustrian

Rizal Moris sebagai Kepala BPBD

Ram Halili sebagai Kepala Dinas Perhubungan

Bambang Setiawan sebagai Kepala Dinas Kominfo

Ir. Tomy Firyanto sebagai Kepala Bakesbangpol

Drs. Nawawi sebagai Kepala Satpol PP

drg. Yusro sebagai kepala Rumah Sakit Syamrabu

Selengkapnya
Dianggap Gagal, Sejumlah Mahasiswa Tuntut Bupati Bangkalan Mengundurkan Diri

Dianggap Gagal, Sejumlah Mahasiswa Tuntut Bupati Bangkalan Mengundurkan Diri



Dianggap Gagal, Sejumlah Mahasiswa Tuntut Bupati Bangkalan Mengundurkan Diri

KOKOPNEWS.IDKinerja Bupati dan Wakil Bupati Bangkalan, Madura mendapat sorotan. Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gelora Mahasiswa Penyelamat Rakyat (Gempar) melakukan aksi demonstrasi untuk menuntut keduanya mengundurkan diri dari jabatannya karena dinilai gagal dalam menjalankan tugasnya.

Sebagaimana dilansir portalmadura.com, Aksi ini dilakukan di depan kantor bupati dan DPRD Bangkalan, Madura pada Rabu 18/01/2017.

Koordinator Lapangan (Koorlap) aksi, Syahril Abdillah mengatakan dalam orasinya bahwa Makmun Ibnu Fuad selaku bupati kebijakannya dianggap tidak memihak pada rakyat.  Dan juga ia gagal dalam menjalankan roda pemerintahan.

Kegagalan ini karena pemerintah dibawah pimpinan Makmun dan wakilnya tidak serius mengurus Bangkalan. Sebagai contoh anggaran dari pusat tahun 2016 sebesar Rp 300 miliar belum teeserap. PNS pun juga belum digaji.

Tidak hanya itu, peserta aksi juga mempertanyakan tidak adanya sinergi antara eksekutif selaku pelaksana kebijakan dan legislatif sebagai pengawas. 

Hal ini berkaitan dengan pelantikan pejabat yang baru-baru ini dilakukan yang menurut mereka dianggap menyalahi Undang-Undang, yaitu PP Nomor 18 tahun 2018 pasal 31 ayat 3. Dengan adanya pelanggaran ini seharusnya DPRD mempertanyakan tindakan pemerintah.

Selain itu, selama ini DPRD kinerjanya tidak maksimal. Banyak kebijakan eksekutif yang tidak memihak rakyat dan melanggar undang-undang tapi DPRD membiarkannya.

Sementara itu, ketika menemui massa ketua DPRD Bangkalan, Imron Rosyadi mengapresiasi apa yang dilakukan oleh mahasiswa dan akan menindaklanjuti aspirsi mereka. 
Selengkapnya
Keluarga Korban Pembacokan Banyuning Laok Desak Kepolisian Ungkap Pelaku

Keluarga Korban Pembacokan Banyuning Laok Desak Kepolisian Ungkap Pelaku


Keluarga Korban Pembacokan Banyuning Laok Desak Kepolisian Ungkap Pelaku

KOKOPNEWS.ID - Muhammad Sahri, Adik kandung Sekdes Banyuning Laok Kecamatan Geger Bangkalan yang menjadi korban pembacokan orang tak dikenal pada Sabtu 14 Januari yang lalu mendesak pihak kepolisian mengungkap pelaku pembacokan. 

Kepada media, Ketua Fraksi Partai Gerindra Bangkalan tersebut mengatakan bahwa kejadian yang menimpa kakaknya itu merupakan kejadian luar biasa. Sebagai negara hukum tentu siapapun yang melakukan pelanggram harus ditindak sesuai undang-undang yang berlaku. Pengungkapan Pelaku premanisme seperti yang menimpa kakaknya itu jangan sampai berlarut-larut.

Sahri juga mengatakan, sebelum pembacokan itu terjadi korban menerima ancaman melalui telepon dari nomor yang tak dikenal. Namun waktu itu pihak kelurga tidak menganggapnya sebagai ancaman serius.

Sebagai buntut dari pelaksanaan Pilkades di desa Banyuning Laok tidak hanya pembacokan dengan korban Basid yang terjadi. Sebelumnya juga sempat terjadi pembakaran konter ponsel milik Maryamah (30) pada Kamis 06/10/2016. 

Sebagaimana diberitakan, Basid menjadi korban pembacokan orang tak dikenal saat ia hendak pulang ke rumahnya. Ia di pepet dua orang lalu dibacok hingga bercucuran darah. 

Pembacokan yang terjadi di Jalan Raya Geger Bangkalan pada Sabtu, 14 Januari yang lalu tersebut membuat Basid mengalami luka parah pada bagian lengan kanan dan dilarikan ke RSUD Bangkalan lalu dirujuk ke Rumah Sakit Adi Husada Surabaya.

Setelah menjalani operasi, kondisi korban mulai membaik. Ia mulai sadar setelah sebelumnya mengalami koma.

Selengkapnya
Ratusan Tenaga Medis RSUD Bangkalan Lakukan Aksi Mogok Kerja

Ratusan Tenaga Medis RSUD Bangkalan Lakukan Aksi Mogok Kerja


Ratusan Tenaga Medis RSUD Bangkalan Lakukan Aksi Mogok Kerja

KOKOPNEWS.IDSejumlah tenaga medis yang meliputi bidan dan perawat di Rumah Sakit Daerah Syarifah Ambami Rato Ebhu, Bangkalan, Madura melakukan aksi mogok kerja pada Selasa 17/01/2017.

Hal ini mereka lakukan untuk menuntut pihak Rumah Sakit agar menunaikan pembayaran Dana Jasa Pelayanan yang belum dicairkan dari bulan Juli 2016. Itu artinya sudah 7 bulan dana ini belum dibayarkan.

Menurut mereka sebagaimana dikutip dari PortalMadura.com, pihak rumah sakit melakukan diskriminasi terhadap tenaga medis sebab dana yang belum dicairkan hanya dana pelayanan medis untuk Perawat dan bidan, sementara dan untuk dokter sudah cair.

Sementara itu, ketika dikonfirmasi, Wakil Direktur RSUD Bangkalan, dr. Nununk belum bisa memberikan penjelasan terkait masalah ini. Ia menyuruh untuk menunggu derektur.
Selengkapnya
Aksi Demonatrasi HMI Di Depan Kantor Pemkab Bangkalan Diwarnai Aksi Bakar Ban

Aksi Demonatrasi HMI Di Depan Kantor Pemkab Bangkalan Diwarnai Aksi Bakar Ban


Aksi Demonatrasi HMI Di Depan Kantor Pemkab Bangkalan Diwarnai Aksi Bakar Ban

KOKOPNEWS.ID - Demonstrasi tahap dua yang dilakukan oleh massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Bangkalan di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan pada Senin (16/01) berkhir dengan pembakaran tiga buah ban bekas.

Hal itu dilakukan karena upaya mereka masuk ke kantor Pemkab tidak berhasil karena ada penjagaan ketat oleh pihak kepolisian. Untuk meluapkan kekecewaan tersebut peserta aksi membakar tiga ban bekas.

Namun, aksi mereka tidak juga mendapat respon dari bupati akhirnya mereka berlaih ke kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Bangkalan yang juga mendapat pengawalan ketat kepolisian.

Aksi demonstrasi ini dilakukan karena menurut mereka pemerintah kabupaten Bangkalan yang dinahkodai Maimun Ibnu Fuad atau biasa dipanggil Ra Mumun telah gagal dalam menjalankan program kesejahteraan masyarakat.

Selengkapnya
Diduga Sebagai Buntut Pilkades, Sekdes Banyuning Laok Jadi Korban Pembacokan Dua Orang Tak Dikenal

Diduga Sebagai Buntut Pilkades, Sekdes Banyuning Laok Jadi Korban Pembacokan Dua Orang Tak Dikenal


Diduga Sebagai Buntut Pilkades, Sekdes Banyuning Laok Jadi Korban Pembacokan Dua Orang Tak Dikenal

KOKOPNEWS.ID - Pembacokan menggunakan senjata tajam (sajam) seperti Celurit, Parang dan lain senagainya kerap terjadi di Madura. Yang terbaru, Pembacokan oleh dua orang tak dikenal menimpa Basid 35 tahun, warga desa Banyuning Laok, Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan, Madura pada Sabtu 14 Januari 2017 sekitar pukul 17.00.

Pembacokan yang menimpa sekretaris desa (sekdes) Banyuning ini terjadi di jalan Raya Geger Kabupaten Bangkalan saat ia dalam perjalanan pulang ke rumahnya. Tanpa diduga sebelumnya tiba-tiba ada dua orang yang tak dikenal memepet korban lalu membacoknya hingga bercucuran darah. Setelah melakukan aksinya kedua pelaku langsung meninggalkan tempat kejadian.

Dalam keadaan luka parah korban berhenti di rumah warga untuk minta pertolongan. Oleh warga korban dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangkalan. Namun karena kondisinya cukup parah pihak rumah sakit menganjurkan untuk dirujuk ke Rumah Sakit Soetomo Surabaya.

Sampai berita ini dilansir motif pelaku masih belum diketahui. Pihak kepolisian masih berusaha melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku dan motif yang melatarbelakangi pembacokan ini. 

Namun, diduga kejadian tersebut sebagai buntut dari penyelenggaraan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak gelombang II pada bukan Oktober tahun lalu.

Hal ini sebagaimana rumor yang berkembang di masyarakat Banyoning Laok. Menurut penuturan seorang warga yang tidak mau disebutkan identitasnya, Korban adalah orang yang dekat dengan kedua calon kepala desa yaitu Syafii dan Marid, 

Sebagaimana diketahui Pilkades Banyuning diikuti oleh tiga pasang calon, disamping kedua calon diatas ada satu lagi calon banyangan yang sengaja dicalonkan oleh Marid.

Kondisi desa Bamyuning sempat memanas. Penyebabnya Basid, sebagai korban menahan surat domisili Syafii. Setelah ditanyakan oleh tim pendukungnya, Basid sempat menghilang. 
Selengkapnya
Tak Kuat Menahan Cemburu, Aspari Tebas Muksin Dengan Celurit

Tak Kuat Menahan Cemburu, Aspari Tebas Muksin Dengan Celurit


Tak Kuat Menahan Cemburu, Aspari Tebas Muksin Dengan Celurit

KOKOPNEWS.ID - Kasus pembunuhan terhadap Muksin, warga Dusun Pacenan, Tagungguh, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan pada Jumat, 13 Januari 2016 akhirnya menemui titik terang. 

Pihak kepolisian berhasil mengungkap pelaku pembunuhan yang didasari oleh cemburu tersebut. Lelaki berumur 54 tahun yang ditemukan tidak bernyawa di tengah sawah itu dibunuh oleh Aspari, 58  tahun yang merupakan tetangga korban.

Kepala Bagian Humas Polres Bangakalan, Ajun Komisaris Bidaruddin mengatakan, Aspari ditangkap di rumah kepala desa, sebagaimana dikutip dari liputan6.com.

Kejadian berdarah itu berawal dari saat Aspari mau pergi ke suatu tempat yang kebetulan melewati persawahan, tempat Muksin bekerja. Melihat Muksin tengah sendirian, Aspari  mengingat kejadian beberapa waktu yang silam, mengenai gosip yang menyebar bahwa istrinya melakukan perselingkuhan dengan Muksin.

Karena tidak kuat menahan emosi akhirnya Aspari kembali ke rumah untuk mengambil celurit dan kembali ke tempat dimana Muksin berada. Sementara itu Muksin tidak menyadari kedatangan Aspari. Setelah mendekati Muksin, tanpa pikir panjang Aspari langsung menebaskan celuritnya pada area perut dan leher korban.

Melihat korban sudah tidak bernyawa, pelaku langsung meminggalkan tempat dan menuju rumah kepala desa dengan membawa celurit yang penuh dengan darah.

Pelaku menceritakan semua perbuatannya pada kepala desa. Setelah mendengar pengakuan pelaku, kepala desa melaporkannya kepada kapolsek melalui telepon. Tak lama kemudian petigas dari kepolisian menagkap pelaku.

Atas perbuatannya, Aspari dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman maksimal pidana seumur hidup.

Selengkapnya
Satu Lagi Bandar Sabu Di Arosbaya Bangkalan  Dibekuk Polisi

Satu Lagi Bandar Sabu Di Arosbaya Bangkalan Dibekuk Polisi

Satu Lagi Bandar Sabu Di Arosbaya Bangkalan  Dibekuk Polisi

KOKOPNEWS.ID - Pengedar dan bandar Sabu-Sabu seolah tidak ada jeranya. Padahal sudah banyak pengedar dan bandar yang telah dijebloskan ke penjara. Namun masih saja banyak masyarakat yang tergiur dengan barang haram tersebut.

Bangakalan adalah salah satu daerah yang menjadi surga bagi bandar pemakai sabu-sabu. Hal ini terlihat dari banyaknya pengedar yang telah dimasukkan ke jeruji besi.

Yang terbaru, Satuan Reserse Narkoba Polres Bangkalan Madura menangkap Suhdi, bandar narkoba jeni5 sabu. Pria asal Desa Sabiyan, Arosbaya tersebut ditangkap dirumahnya saat menimbang sabu pada Senin, 9 Januari 2017.

Kepala Polres Bangkalan, AKBP Anissullah M. Ridha mengatakan Suhdi ditangkap saat menimbang sabu dan menunggu pembeli.

Dalam penangkapan ini polisi menyita barang bukti sebanyak 19 bungkus sabu dengan berat 23,39 gram.  Penangkapan ini juga termasuk tangkapan besar diawal tahun.

Tidak mudah bagi polisi untuk menangkap Suhdi. Dibutuhkan waktu seminggu untuk merencanakan dan merancang penangkapan. Dalam waktu seminggu ini polisi melakukan pemantauan di rumah Suhdi sehingga akhirnya bisa ditangkap.

Sabu yang dimiliki Suhdi, sesuai pengakuannya kepada penyidik didapat dari Arifin, bandar kelas kakap asal Ketapang Sampang.

Sesuai Undang-undang No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Suhdi terancam kurungan 6 tahun.

Selengkapnya