Artikel Yang Harus Dibaca Penulis Pemula

KokopNews, Hambatan yang sering menghampiri penulis pemula adalah tidak konsistensi. Jika kebetulan semangat menulis itu ada penulis pemula seakan tidak mau berhenti menulis. Tapi ketika momen tersebut sudah lewat ia berhenti begitu saja.
Artikel Yang Harus Dibaca Penulis Pemula

Dalam keadaan semangat menggebu-gebu, satu hari bisa menghasilkan tiga sampai lima tulisan tapi setelah semangat itu hilang berhari-hari bahkan berminggu-minggu tidak ada satu tulisan pun yang berhasil dibuat.

Jika ia menyadari bahwa bahwa menulis itu mudah semudah berbicara via lisan hal tersebut tentu tidak terjadi. Disamping itu sebagai pemula harusnya jangan terlalu tinggi dalam membuat target tulisan baik secara kuantitas atau kualitas.

Dalam belajar menulis yang harus disadari adalah menulis membutuhkan kebiasaan. Semakin terbiasa maka semakin mudah membuat tulisan. Bahkan hal kecil yang dialami sehari-hari bisa dijadikan tema tulisan yang menarik. Padahal hal kecil tersebut bisa jadi tidak menarik perhatian orang lain. Tapi karena berkat kebiasaan menulis yang dimiliki kita bisa menjadikan hal kecil dan remeh menjadi sesuatu yang sangat menarik.

Bukti bahwa menulis itu sangat tergantung pada kebiasaan adalah banyak orang cerdas dan pintar bahkan ia   banyak menguasai teori ilmu tapi karena tidak terbiasa menulis, atau dengan kata lain tidak pernah berupaya belajar menulis maka segudang pengetahuan yang dimiliki tidak mampu dituliskan. Sebab ia tidak bisa merangkai kata-kata sehingga jika pun dipaksakan menulis paling banter hanya satu halaman, itupun dengan upaya yang sangat tinggi dengan waktu yang lumayan lama.

Sebaliknya orang yang pengetahuannya minim, dengan modal kebiasaannya menulis ia bisa menghasilkan tulisan dalam waktu yang relativ singkat dan tentu runtut atau terstuktur.

Oleh karenanya, apa yang dialami oleh penulis pemula seperti yang disebut pada awal tulisan ini hanyalah dinamika yang menimpa siapapun yang baru terjun di dunia penulisan.

Pertanyaannya bagaimana menyikapi masalah tersebut dan sampai kapan masalah itu akan berakhir. Jawaban yang paling pas atas pertanyaan ini tiada lain kecuali terus menulis tiada henti.

Prinsipnya jika kita masih mengalami hambatan seperti tadi berarti latihan yang kita lakukan masih kurang. Dengan kata lain kita masih belum disebut terbiasa menulis. Pada saatnya nanti seiring dengan intensitas latihan yang kita lakukan lambat laun dan tanpa disadari kita akan sampai pada fase dimana menulis itu sangat mudah sekali bahkan membuat kita ketagihan. Setiap ada momen menarik kita selalu tertarik untuk menuliskannya.

Maka sebagai penulis pemula tidak banyak yang harus kita lakukan. Satu-satunya tugas wajib yang harus selalu dilakukan adalah menulis sesering mungkin tengang apa saja, yang penting terdiri dari a b c d...

Diawal belajar menulis sudah bisa dipastikan bahwa tulisan yang kita buat sangat jelek sekali. Jangankan menurut orang lain, membaca sendiri saja rasanya malu. Namun sekali lagi itu hal biasa yang tidak perlu dirisaukan. Teruslah berlatih menulis. Sampai kapan??. Sampai merangkai kata itu tidak menjadi beban.
Diawal-awal belajar, membuat satu tulisan seakan menjadi beban bahkan rencana menulis yang telah disiapkan dari pagi sampai malam pun tidak kunjung menghasilkan tulisan.

Namun jika sudah terbiasa maka membuat tulisan tidak perlu rencana. Ketika mememukan topik disaat itu juga secara otomatis tangan kita terasa gatal untuk menulis. Dalam waktu sekejap tulisan yang sebelumnya masih berupa ide yang ada di otak sekarang sudah ada Laptop atau buku catatan.

Nah, saya berani katakan tiga bulan meruapakan waktu yang cukup untuk menjadi penulis asalkam dalam waktu tiga bulan ini betul-betul digunakan semaksimal mungkin untuk latihan menulis tanpa memperdulikan hambatan seperti yang tersebut diatas.

Baca Juga  Setiap Orang Mempunyai Potensi Menjadi Penulis

Tulis email anda untuk berlangganan update berita gratis: